Daftar Blog Saya

Jumat, 29 Juli 2011

Emotional Intelligent ,Melatih Anak Sabar dalam Kesenangan. Study kasus putra putri keluarga kaya.


“saya heran mengapa mereka datang kesekolah dengan diantar mobil mewah,lagi pula gurunya suka beda-bedakan kita siswanya…”

“mereka pejabat sih bisa dapat fasilitas ,gurunya juga sepertinya agak sungkan kalau mau ambil tindakan untuk murid yang satu ini..!”.

“Kalau bapaknya yang mengambil alih persoalan bisa gawat nih..!”.

Padahal pada keluarga keluarga kaya /konglomerat dan pejabat betulan, mereka justru melatih anaknya untuk hidup sebagaimana layaknya orang biasa. Inilah beberapa nilai kehidupan yang dikembangkan pada pendidikan putra –putrinya. Ini adalah bentuk pelatihan Emotional Intelligent ..!

Ajari bertanggung jawab ;

Andy Hoza , putra ketiga mantan presdir IBM Indonesia Y.W Junardy , meski keluarga kaya tidak semua keinginannya dituruti , berangkat sekolah naik angkot. Ortunya memberi kebebasan bergaul, ayahnya hanya memberi wawasan cakrawala kehidupan.

Arya Pradana setia dharama, preskom Pt astra Internasional.Tbk, pernah dikurung ortunya dalam gudang berdua saat bekelahi dengan adiknya , meski demikaian dia tidak dendam. Menganggap caranya ayah mendidik sebagai bentuk kedisiplinan. Sekalipun berkelimpahan kemewahan tidak lantas dimanja.

Para orang tua kaya memeiliki kegelisahan ,bahawa anak yang dimanja kemewahan mudah gagal dan membuat anak malas serta sombong. Menurut mereka pendidikan dan pola asauh sanagat berperan dalam mengantar keberhasilan anak anak.

Demokratis ,terbuka, disiplin hangat dan tidak berlebihan serta berpendidikan tinggi adalah atmosfir yang dikembangkan ortu kaya ini.

Pada usia 5&6 th proses berpikir lebih berkembeng dan bahasa makin berkembang.Mereka mulai menimbang nimbang konsekuensi positip &negatip, ank anak jadi lebih bersemangat ,karena meraka tahu apa yang harus dikerjakan. Charles Fay, Phd,”Love and logic Magic for early childhood : practical parenting from birth to 6 years.

Keterbukaan

Peran ortu sangat besar dalam mengarahkan anak. Mereka diberi kebebasan memilih sekolah dan jurusan. Seperti;

Junardy, Presdir PT telekomindo Pribabhakti dan Komisaris rajawali Corp. “saya memberi masukan maskan untuk memperluas wawasan sehingga banyak pilihan, saya tidak pernah meributkan mereka harus jadi nomor satu. Yang sekolah anak kok bukan saya. Kalao anak malas belajar meleng, abaru asaya ingatkan .
Hary Tanoe Soedibya, Presdir &Ceo pT bimantra Citra Tbk. kepada putrinya Angela sanagat konsen dengan pendidikan ,sejak kecil putrinya diberi masuka tentang ilmu ekonomi.menurutnya ,sebagai orangtua harus mendidik anak anaknya mengenal nilai nilai ,norma ,kebenaran etiket dan keimanaan serta mewa nti wanti tentang narkoba dan lawan jenis.
‘’pada akhirnya mereka akan mandiri. Orangtua sebatas mengantar sampai mereka mandiri dan akhirnya bergantung pada pendidikan secara luas yangsudah kami tanamkan”. Ungkapnya.

HarI tanoe ,juga mengajarkan keterbukaan dalam komunikasi dan pergaulan .anak mesti mau belajar dari siapa saja . termasuk kesalahan orang lain. Ia anjurkan anaknya juga bergaul dengan orang yang lebih matang dari usianya.

Hasil sebuah penelitian menunjukan bahwa , anak-anak yang yang berpikir untuk mengambil keputusannya sendiri, dapat memabantu mereka keputusan yang baik,tidak mudah frustasi tidak agresif, lebih bisa berteman dan lebih sukses disekolah.Nyrna B shure PHd, Raising a Thinking child.

Kesederhanaan


“orang tua saya mengajarkan saya berhemat,contohnya kami ahanya makan direstoran jika ada ulang tahun. Ini contoh kesederhanaan dalam uang .

Sedangkan contoh kesederhanaan dalam janji :
ayah saya ajarkan keep our words, saya diajarkan untuk melaksnakan kejujuran terutama denagan orang lain.
Yang terpenting bagaimana menjaga martabat diri, banyak cara untuk mencari uang tapi jika diraih dengan cara tidak halal tidak akan bertahan lama. Kalau bisnis pingin sukses harus bisa menjaga nama baik dan bisa memberikan kepercayaan. Robby Presdir PT wahana makmur sejati ,lulusanS 1 dari jurusan marketing Universitas southren california dan S2, jurusan Bisnis internasional universitas Northrop, AS .


Kesadaran diri ORTU

Para ortu kaya menyadari kesalahannya;

Mengapa saya dulu marahin anak saya sangat keras, saat itu usianya lima tahun sebenarnya mereka tidak tahu apa apa “.

Guilty felling juga dialami mereka ketika naknya lebih dekat dengan cucunya sebagai balasan waktunya yang hilang denagan ortunya.Sepertinya anak-anaknya tidak ingin kehilangan waktu kebersamaan seperti halnya saat mereka kecil. Suatu saat saya diminta keluar dari bank besar oleh anakanak , saya tersentuh meeka ingin lebih dekat denagan saya “.

Menyelami arti hidup.

Antonious W sumarlin putra ke tiga sumarlin , saat Sd diminta ayahnya untuk tidak menonjolkan diri sebagai anak menteri, dan disekolahnya memang memperlakukan sama kepada semua siswanya.Sering diajak mengunjungi berbagai kegiatan yang tak diminatinya.
Hal yang terkesan baginya adalah Anton diajak melihat langsung hama wereng diareal persawahan peljaran hidup yang diambil langkah antisipasi sanagat diperlukan dalam hidup . Hal ini berguna saat dia menempuh pendidikan di Amerika.

Pengalaman berkesan kedua yang tak terlupakan adalah setelah lulus kuliah bekerja diperusahaan akunting,Dipecat lantaran dianggap tak bisa menagani denagn baik pekerjaan yang dikuasainya.saat kecewa dan bingung ia lapor ayahnya, ayahnya tidak terkejur dan justru setengah bersyukur. Menurut ayahnya itu adalah proses kehidupan.

Begitu juga saat kendati menggenggam ijasah S2 ia diterima posisi sebagi satpam di perusahaan Trail mobil ,traier di AS. Ayahnya merestui , setelah tiga minggu ditarik ke dep receiving kemudian naik ke bill of material sampai menjadi Ketua tim restrukturisasi yang bertanggung jawab kepada CEO,dan menjadi satpam dengan ijasah S2 menjadi pertimbangan tersendiri.

Banyak orang tua secara tak sadar mengahambat ketegasan anaknya. Kadang orang tua menyetujui namun disaat yang lain melarang, Severe,Ph D ,How to behave so your will,too.!

Sekarang anda tinggal bercermin bagaimana anda mendidik anak anak anda ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar